Kasus Ratna Sarumpaet
"Saya adalah pencipta hoax terbaik." -Ratna Sarumpaet
Ratna Sarumpaet (lahir di Tarutung, Tapanuli Utara , 16 Juli 1949; umur 69 tahun) adalah seniman berkebangsaan Indonesia yang banyak mengeluti dunia panggung teater, selain sebagai aktivis organisasi sosial dengan mendirikan Ratna Sarumpaet Crisis Centre. Ratna Sarumpaet dibesarkan di keluarga Batak Kristen yang aktif dalam politik. Ratna merupakan anak ke lima dari sembilan bersaudara, dari pasangan Saladin Sarumpaet, Menteri Pertanian dan Perburuhan dalam kabinet Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI), dan Julia Hutabarat, seorang aktivis hak-hak wanita.
Aktivis Ratna Sarumpaet mengakui ia berbohong soal penganiayaan yang dialaminya. Faktanya, tidak pernah ada penganiayaan seperti kabar yang beredar. Dalam hal ini saya akan memberikan permasalahan sosial di Indonesia dan juga pendapat saya mengenai kasus Ratna Sarumpaet.
Kabar penganiayaan Ratna Sarumpaet pertama kali tersebar lewat media sosial. Akun Facebook bernama Swary Utami Dewi mengunggah tangkapan layar WhatsApp pada Selasa (2/10/2018) sekitar pukul 09.00 pagi. Dalam foto itu, muka Ratna tampak bengkak. Matanya tidak bisa membuka lebar. Pada dahinya terlihat kerutan seperti bekas diperban. Swary menulis dalam unggahan fotonya:"Apakah karena berbeda maka seseorang berhak dipukuli? Simpatiku buat Ratna Sarumpaet. Katakan tidak untuk segala bentuk kekerasan. #2019tetapwaras."
Kabar penganiayaan Ratna ramai-ramai dibenarkan oleh pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Ratna sendiri memang salah satu anggota baru Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi. Konfirmasi langsung pertama disampaikan oleh politisi Partai Gerindra Rachel Maryam pada pukul 10.51 WIB siang. Melalui akun Twitter-nya @cumarachel, ia menyebut bahwa kejadian penganiayaan itu benar adanya. Namun, kejadian penganiayaan itu sudah terjadi sejak 21 September lalu. "Berita tidak keluar karena permintaan bunda @Ratnaspaet pribadi, beliau ketakutan dan trauma. Mohon doa," tulis Rachel. Belakangan, sejumlah tokoh lain di kubu oposisi seperti Fadli Zon dan Dahnil Anzar Simanjuntak juga membenarkan kabar penganiayaan itu. Bahkan Fadli sudah bertemu langsung dengan Ratna untuk mengonfirmasi terjadinya penganiayaan.
Tak lama setelah polisi memberikan keterangan, Ratna pun langsung menggelar jumpa pers di kediamannya, Rabu sore. Ratna mengakui bahwa ia memang tidak mengalami penganiayaan. "Jadi tidak ada penganiayaan, itu hanya cerita khayal entah diberikan oleh setan mana ke saya, dan berkembang seperti itu," ujar Ratna. Wajah Ratna sempat lebam karena operasi sedot lemak yang dijalaninya di RS Bina Estetika. Tidak ingin anak-anaknya mengetahui penyebab kondisi wajahnya, Ratna akhirnya berbohong bahwa kondisi lebam dan bengkak itu disebabkan penganiayaan oleh beberapa orang. Ratna mengatakan, kebohongan tersebut hanya untuk internal keluarganya saja.
Namun, dia tidak menyangka informasi tersebut diketahui publik hingga foto-foto wajahnya yang lebam tersebar di media sosial. Ratna pun meminta maaf kepada Prabowo Subianto dan pihak-pihak yang dirugikan atas kebohongannya. "Melalui forum ini saya sangat memohon maaf kepada Pak Prabowo yang kemarin dengan tulus membela saya, membela kebohongan yang saya buat," kata Ratna.
Pendapat
Pendapat saya tentang kasus Ratna Sarumpaet yang sempat viral itu, jujur saya sempat sedih tentang kasus penyebaran hoax tersebut karena demi unsur politik seseorang rela menjual harga dirinya kepada seluruh orang tanpa rasa malu yang ada. Dan bagi saya yang lebih menyedihkannya lagi menurut sumber informasi uang yang digelontorkan untuk operasi plastik oleh Ratna Sarumpaet yaitu uang untuk donasi bantuan bagi musibah di Danau Toba.
Mengatasi masalah
Langkah yang harus ditempuh untuk mengatasi masalah kasus Ratna Sarumpaet agar tidak terulang kembali menurut saya yaitu kita harus selalu mencari tau atau menalaah sumber informasi yang ingin kita ketahui. Jangan sampai kita membaca informasi-informasi yang salah dibuat oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab. Dan jangan sampai kita terpecah belah akibat infotmasi yang bersifat hoax lagi.
Sumber :
- https://id.wikipedia.org/wiki/Ratna_Sarumpaet
- https://nasional.kompas.com/read/2018/10/04/09114291/kronologi-drama-kebohongan-ratna-sarumpaet?page=all
Link Universitas Gunadarma :
Komentar
Posting Komentar